S E L A M A T D A T A N G

Selasa, 08 Oktober 2013

Penjaskes: PGSD harus Tahu Diri#

         Berita mengenai kemarahan mahasiswa Penjaskes terhadap Mahasiswa PGSD cenderung berpengaruh terhadap proses perkuliahan antar kedua program studi tersebut. Tepatnya pada hari kamis tanggal 26 September 2013 sekitar pukul 14.30 wita, ketika sedang dalam proses perkuliahan, ada salah satu dosen dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mengambil alih kelas yang pada saat itu sedang digunakan oleh mahasiswa Penjaskes yang sementara melangsungkan diskusi di ruangan tersebut (salah satu ruangan yang ada di Gedung D, FKIP, UHO). Dosen tersebut langsung mengeluarkan mahasiswa beserta dosennya yang masuk mengajar kala itu. Karena merasa tidak dihargai, mahasiswa Penjaskes yang merasa haknya telah direbut oleh PGSD, mereka melapor kepada senior-seniornya. Karena senior-seniornya juga tidak terima dengan perlakuan mahasiswa PGSD bersama dosen yang mengajar saat itu maka mereka pun angkat bicara dan menghambur di setiap kelas. Mahasiswa yang belajar semua di suruh keluar dan bubar dengan dosen-dosennya. “Mereka hanya menumpang di sini, seharusnya harus tau diri donk. Adik-adik mahasiswa kami masih kuliah dan dipandu oleh seorang dosen. Tiba-tiba datang rombongan dan seorang dosen langsung mengeluarkan adik-adik dan dosen kami tanpa kata permisi dari mereka. Makanya kami menghambur begini, supaya mereka sadar kalau mereka hanya numpang di sini. Seharusnya kira saling menghargai,” tegas Alan, salah satu senior Penjaskes.
               Atas kejadian itu perkuliahan di gedung D mengalami hambatan. “Kami masih ada rasa takut dengan senior-senior Penjaskes yang menghambur saat itu, dan saya rasa kami punya salah. Benar apa yang mereka bilang ‘PGSD hanya menumpang di sini’. Kami hanya menumpang di sini”, tegas Kurnia, salah satu mahasiswa PGSD. Sementara ini dari pihak program studi PGSD sedang mencari upaya agar tidak ada kesalahpahaman lagi antara mahasiswa PGSD dengan mahasiswa Penjaskes.


1 komentar:

  1. Terbalik mungkin kak ceritax..bkan PGSD yg mengusir tpi penjaskes yg mengusir..kelasku yg korban itu hri..jdi mhon maaf tulisax d.prtimbangkn lgi..

    BalasHapus